UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN IPAS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 041 TARAKAN

oleh Maisi Yesenia dan Dedi Kusnadi

Penelitian dilakukan dengan tujuan agar memperoleh informasi perihal 1)
Peningkatan keaktifan siswa kelas IV di SD Negeri 041 Tarakan dalam mengikuti
pembelajaran IPAS dengan melakukan penerapan Problem Based Learning 2) Peningkatan
hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 041 Tarakan dalam mengikuti pembelajaran IPAS
dengan melakukan penerapan Problem Based Learning. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menjadi metode penelitian yang diterapkan dalam pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan
penelitian ini, yakni dengan dua siklus, kedua siklus tersebut tersusun atas empat tahap yakni
mencakup kegiatan untuk merencanakan, melaksanakan, observasi, serta refleksi. Siswa kelas
IV SD Negeri 041 Tarakan yakni sebanyak 28 siswa yang tersusun atas 15 laki-laki dan 13
perempuan, berperan sebagai subjek didalam penelitian. Data kuatitatif dan kualitatif
digunakan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan demi pelaksanaan penelitian. Data
kuantitatif yakni data yang diperoleh dari 1) persentase pelakanaan pembelajaran dari lembar
kerja peserta didik (LKPD), 2) peningkatan hasil belajar yang didapatkan siswa berdasarkan
soal tes evaluasi dengan penerapan Problem Based Learning dalam proses belajar mengajar.
Disamping itu, Data kualitatif yakni. 1) lembar observasi keaktifan belajar siswa, 2) pedoman
wawancara guru serta, 3) pedoman wawancara siswa. Penelitian ini menghasilkan informasi
bahwasanya rerata keaktifan maupun hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 041 Tarakan
perihal pembelajaran topik 7 “indahnya keragaman dinegeriku” subtopik 3 “indahnya
persatuan dan kesatuan negeriku” pembelajaran 3 dan 4, topik 8 “daerah tempat tinggalku”
subtopik 1”lingkungan tempat tinggalku” pembelajaran 3 dan 4. Rerata keaktifan belajar
siswa didalam observasi siklus 1 mencapai 30% kemudian meningkat mencapai 42% pada
siklus II. Sehingga dapat dinyatakan bahwasanya persentase dari siklus I dan siklus II
meningkat yakni 36%. Rerata ketuntasan yang didapatkan siswa perihal hasil belajar pada
Post Test Siklus I yakni mendapatkan 32% dengan jumlah siswa sebanyak 9. Rerata
ketuntasan yang didapatkan siswa perihal hasil belajar pada Post Test Siklus II yakni
mendapatkan 93% dengan jumlah siswa sebanyak 26. Dengan melihat perbandingan tingkat
rerata ketuntasan pada siklus II, dapat teramati bahwa pada siklus I dan siklus II, ditemukan
adanya peningkatan persentase. Berdasar pada hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwasanya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 041 Tarakan mengalami
peningkatan dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL).